Penginderaan jauh (atau disingkat inderaja) adalah pengukuran atau akuisisi data dari
sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan
kontak dengan objek tersebut atau pengukuran atau akuisisi data dari sebuah
objek atau fenomena oleh sebuah alat dari jarak jauh, (misalnya dari pesawat, pesawat luar angkasa, satelit, kapal atau alat lain. Contoh dari penginderaan jauh antara lain satelit
pengamatan bumi, satelit cuaca, memonitor janin denganultrasonik dan wahana luar angkasa yang memantau planet dari orbit. Inderaja berasal dari bahasa Inggris remote sensing, bahasa Perancis télédétection, bahasa Jerman fernerkundung, bahasa Portugis sensoriamento remota, bahasa Spanyol percepcion remote dan bahasa Rusiadistangtionaya.
Di masa modern, istilah penginderaan jauh mengacu kepada teknik yang melibatkan
instrumen di pesawat atau pesawat luar angkasa dan dibedakan dengan
penginderaan lainnya seperti penginderaan medis atau fotogrametri. Walaupun semua hal yang berhubungan dengan astronomi sebenarnya adalah penerapan dari penginderaan
jauh (faktanya merupakan penginderaan jauh yang intensif), istilah
"penginderaan jauh" umumnya lebih kepada yang berhubungan dengan
teresterial dan pengamatan cuaca.
Daftar isi
|
§
Menurut Lillesand dan
Kiefer (1979), Penginderaan Jauh adalah ilmu dan seni untuk
memperoleh informasi tentang obyek, daerah, atau gejala dengan jalan
menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap
obyek, daerah, atau gejala yang dikaji.
§
Menurut Colwell (1984) Penginderaaan Jauh yaitu suatu pengukuran atau perolehan data
pada objek di permukaan bumi dari satelit atau instrumen lain di atas atau jauh
dari objek yang diindera.
§
Menurut Curran, (1985) Penginderaan Jauh yaitu penggunaan sensor radiasi
elektromagnetik untuk merekam gambar lingkungan bumi yang dapat
diinterpretasikan sehingga menghasilkan informasi yang berguna.
§
Menurut Lindgren (1985) Penginderaan Jauh yaitu berbagai teknik yang dikembangkan untuk
perolehan dan analisis informasi tentang bumi.
Data
dapat dikumpulkan dengan berbagai macam peralatan tergantung kepada objek atau
fenomena yang sedang diamati. Umumnya teknik-teknik penginderaan jauh
memanfaatkan radiasi elektromagnetik yang dipancarkan atau dipantulkan oleh objek yang diamati dalam
frekuensi tertentu seperti inframerah,
cahaya tampak, gelombang mikro, dsb. Hal ini memungkinkan karena faktanya objek yang diamati
(tumbuhan, rumah, permukaan air, udara dll) memancarkan atau memantulkan
radiasi dalam panjang gelombang dan intensitas yang berbeda-beda. Metode penginderaan
jauh lainnya antara lain yaitu melalui gelombang suara, gravitasi atau medan magnet.
Menurut
Sutanto (1994:18-23), penggunaan penginderaan jauh baik
diukur dari jumlah bidang penggunaannya maupun dari frekuensi penggunaannya
pada tiap bidang mengalami pengingkatan dengan pesat. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain :
§
Citra menggambarkan
obyek, daerah, dan gejala di permukaan bumi dengan; wujud dan letak obyek yang
mirip ujud dan letak di permukaan bumi, relatif lengkap, meliputi daerah yang
luas, serta bersifat permanen.
§
Dari jenis citra tertentu
dapat ditimbulkan gambaran tiga dimensional apabila pengamatannya dilakukan
dengan alat yang disebut stereoskop.
§
Karaktersitik obyek yang
tidak tampak dapat diwujudkan dalam bentukcitra sehingga dimungkinkan
pengenalan obyeknya.
§
Citra dapat dibuat
secara cepat meskipun untuk daerah yang sulit dijelajahi secara terestrial.
§
Merupakan satu-satunya
cara untuk pemetaan daerah bencana.
§
Citra sering dibuat
dengan periode ulang yang pendek.
Berupa
ketersediaan citra SLAR yang belum sebanyak ketersediaan citra lainnya. Dari
citra yang ada juga belum banyak diketahui serta dimanfaatkan (Lillesand dan
Kiefer, 1979). Di samping itu jugaharganya yang relative
mahal dari pengadaan citra lainnya (Curran, 1985).
Walaupun
mempunyai banyak kelebihan, penginderaan jauh juga memiliki kelemahan antara
lain sebagai berikut
§
Orang yang menggunakan
harus memiliki keahlian khusus;
§
Peralatan yang digunakan
mahal;
§
Sulit untuk memperoleh
citra foto ataupun citra nonfoto.